Di seluruh dunia, 70 negara berpendapatan rendah dan sederhana sedang bergelut dengan krisis serampang tiga mata: penularan wabak, peningkatan kos hutang mereka, dan kenaikan harga makanan dan bahan api yang disebabkan oleh pencerobohan Rusia ke atas negara jiran Ukraine.
David Malpass, Presiden Bank Dunia, menjelaskan kebimbangannya pada mesyuarat musim bunga pertubuhan itu tempohari. “Saya amat mengambil berat tentang negara membangun,” kata Malpass. “Mereka berdepan dengan masalah kenaikan harga mendadak untuk sumber tenaga, baja dan bahan makanan, dan kemungkinan kenaikan kadar faedah. Masalah ini memberi tekanan yang kuat terhadap negara mereka.”
PBB telah berusaha untuk cuba mengatasi masalah tersebut. Cabang perdagangan dan pembangunannya, UNCTAD, berkata dalam laporan baru-baru ini bahawa terdapat 107 negara menghadapi sekurang-kurangnya satu daripada tiga kejutan iaitu: kenaikan harga makanan, kenaikan harga tenaga atau keadaan kewangan yang lebih sukar. Ketiga-tiga kejutan ini sedang dihadapi oleh 70 negara – 26 di Afrika, 25 di Asia dan Pasifik, dan 19 di Amerika Latin dan Pasifik.
Senarai negara yang terdedah ini adalah sangat panjang . IMF telah membuka rundingan untuk menyelamatkan Mesir dan Tunisia,kedua-duanya mengimport gandum besar dari Rusia dan Ukraine dan rundingan dengan Pakistan, yang telah bertindak melakukan pemotongan bekalan kuasa elektrik kerana mereka bergantung kepada tenaga import yang tinggi. Negara-negara Afrika Sub-Sahara yang sedang diperhatikan dengan teliti termasuk Ghana, Kenya, Afrika Selatan dan Ethiopia. Argentina baru-baru ini telah menandatangani perjanjian hutang $45bilion dengan IMF, tetapi negara Amerika Latin lain yang berisiko termasuk El Salvador dan Peru masih belum menerima sebarang pinjaman.
- Afghanistan
- Bangladesh
- Benin
- Bhutan
- Burkina Faso
- Burundi
- Cambodia
- Cameroon
- Cabo Verde
- Central African Republic
- Chad
- Comoros
- Democratic Republic of Congo
- Republic of Congo
- Côte d’Ivoire
- Djibouti
- Dominica
- Eritrea
- Ethiopia
- Gambia
- Ghana
- Grenada
- Guinea
- Guinea-Bissau
- Guyana
- Haiti
- Honduras
- Kenya
- Kiribati
- Kyrgyz Republic
- Lao People Democratic Republic
- Lesotho
- Liberia
- Madagascar
- Malawi
- Maldives
- Mali
- Marshall Islands
- Mauritania
- Micronesia
- Moldova
- Mozambique
- Myanmar
- Nepal
- Nicaragua
- Nigeria
- Papua New Guinea
- Rwanda
- Samoa
- São Tomé and Príncipe
- Senegal
- Sierra Leone
- Solomon Islands
- Somalia
- South Sudan
- St. Lucia
- St. Vincent and the Grenadines
- Sudan
- Tajikistan
- Tanzania
- Timor Leste
- Togo
- Tonga
- Tuvalu
- Uganda
- Uzbekistan
- Vanuatu
- Republic of Yemen
- Zambia
- Zimbabwe
SUMBER : IMF
Selama berbulan-bulan kebelakangan ini terdapat spekulasi bahawa Turki akan menjadi domino pertama yang jatuh , tetapi walaupun dengan kadar inflasi tahunan sebanyak 70% dan pendekatan yang tidak konvensional terhadap pengurusan ekonomi, sebaliknya Turki masih kekal berdaya saing. Tidak seperti beberapa negara lain yang dalam kedudukan terancam, Turki sebenarnya masih mampu memberi makan kepada rakyatnya sendiri.